Senin, 09 Juni 2025

Tapi Kamu Pernah Ga Sih..

Ada malam-malam di mana dunia maya terasa lebih nyata daripada dunia itu sendiri. Barusan, aku menerima sebuah pesan sederhana, baris kalimat yang seolah lewat begitu saja:
“Assalamu'alaikum Anggi.. cuman mau info jangan berhenti berkarya, ya wkwk.”

Aku membacanya pelan. Kukira itu sapaan ringan, sekadar penyemangat di tengah perjalanan yang kadang melelahkan. Aku pun membalas, bertanya ada apa. Lalu jawabannya datang berat, membuat jari-jariku mendadak kaku.

"Lihat postingan terakhir kamu" 
"Ada salah satu yaa bisa dibilang penggemar lah, yang komentarnya kamu pin."
"Iyaa, dia calon istri aku, tapi baru aja meninggal tgl 31 kemarin, doain yaa anggi."
"Sering cerita kalau dia kagum dll lah gituu"
"Dia teh sering cerita pgn ngechat tapi malu cenah"
"Mungkin langkah awal biar ketemu Anggi, jadi dia masuk pusdiqu"

Dia sempat masuk pusdiqu.. sebuah ruang belajar yang selama ini sempat kuisi, tempat di mana aku mengajar dan berbagi. Qadarullah, aku bahkan belum pernah bertemu apalagi mengajar beliau saat beliau bergabung di pusdiqu. 

Namun sungguh, MasyaAllah… aku tertegun ketika tahu bahwa keinginannya untuk berkenalan, untuk mendekat dalam kebaikan, membuat ia memilih jalan seperti itu. Mungkin baginya, ini adalah langkah kecil untuk lebih mengenal, untuk bisa hadir di ruang yang sama, bukan dengan cara yang sia-sia, melainkan lewat jalan yang membawa manfaat.

Hadza min fadhli Rabbi.. ini semua semata-mata karunia Allah.
Bagiku, ini adalah pengingat yang sangat dalam bahwa apa yang kita lakukan, sekecil apapun, bisa berarti besar di mata orang lain. Bahwa ada orang yang diam-diam menghargai, mendoakan, bahkan mengambil langkah kebaikan karena terinspirasi oleh jejak yang mungkin tak kita sadari.

Sepekan yang lalu, aku bahkan masih mem-pin komentarnya di postinganku. sebuah komentar sederhana, yang kini berubah menjadi jejak terakhir, setitik cahaya yang tersisa di tengah ruang maya yang sunyi.

Aku tidak mengenalnya. Tidak pernah. Namun saat ini, seolah-olah aku dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang kutulis, yang mungkin kulahirkan tanpa banyak pikir, pernah menjadi teman bagi seseorang di masa-masa terakhir hidupnya.

Dan di balik layar ponselku, ada seorang lelaki yang kini menggenggam kenangan yang tinggal samar, meminta aku untuk terus melangkah, agar ada bagian dari kisah itu yang tetap hidup, meski ia sendiri sedang belajar merelakan.

Aku belajar banyak malam ini. Tentang betapa kata-kata yang kita sebarkan di profil kecil ini, bisa punya makna yang tak terduga barangkali untuk satu-dua orang. Tentang betapa rapuh dan berharganya setiap perjumpaan, bahkan perjumpaan yang hanya terjadi di ruang-ruang maya.

Malam ini, aku menunduk. Mendoakan seseorang yang tak sempat kukenal, yang mungkin diam-diam pernah tersenyum membaca tulisanku. Dan mendoakan dia yang kini harus berjalan di antara kenangan yang berat.

Dan kini, pertemuan yang tak sempat terjadi itu, tak lagi mungkin di dunia. Yang tersisa hanyalah doa, semoga Allah mempertemukan kami kelak di tempat yang jauh lebih mulia di sisi-Nya, di taman-taman surga.

Untukmu, yang komentarmu kini abadi di antara baris-baris maya, terima kasih banyak. Semoga di alam sana, kau dilingkupi cahaya yang tiada redup.

Ya Allah, Tuhan yang Maha Lembut dan Maha Pengasih,
Limpahkanlah rahmat dan ampunan-Mu kepada hamba-Mu yang telah Kau panggil pulang. Lapangkanlah kuburnya, terangkan jalannya, dan jadikan peristirahatan terakhirnya taman dari taman-taman surga. Angkatlah segala dosa dan khilafnya, gantikan setiap kesedihan di dunia ini dengan kebahagiaan yang abadi di sisi-Mu.
Ya Allah, tempatkanlah ia bersama para hamba-Mu yang shaleh, berikanlah pakaian kemuliaan, penuhi hatinya dengan ketenangan. Jika di dunia ia pernah merasa sepi, kini jadikanlah ia berada dalam pelukan cinta-Mu yang tak bertepi.
Ya Allah, bahagiakanlah hatinya di negeri akhirat, sebagaimana ia pernah berusaha membagi kebahagiaan lewat setiap senyum, setiap kata, setiap dukungan kecil yang ia berikan di dunia.
Dan bagi yang ia tinggalkan, Ya Allah, kuatkanlah mereka. Kuatkan hati orang-orang yang menyayanginya, keluarganya, sahabat-sahabatnya. Berikan ketabahan, beri mereka hikmah di balik kepergian ini, dan hadirkan penghiburan dari sisi-Mu yang tak tergantikan.

Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.










1 komentar:

17 Juni 2022/2023 - 17 Juni 2025.

  Anggi.. boleh nulis di blog hari ini kalau udah beres targetan nulis skripsinya yaa :) sementara gambarnya aja dulu sksk