Selasa, 10 Juni 2025

Belajar Membaca.

aku melihat punggungmu yang lelah, bapak,
berbagi beban yang tak tertulis di buku dunia.
namun dari sana aku belajar membaca.

membaca, bahwa cukup bukanlah ukuran dunia,
membaca, bahwa bahagia adalah bahasa jiwa,
membaca, hanya dari sepasang bola mata.

di hadapanmu, aku belajar mengeja..
mengeja makna yang sering luput dalam derap waktu:
bahwa mulia tidak selalu berkilau,
kadang ia membungkuk di tepi jalan,
memanggul tisu, memanggul usia.
menghindarkan diri dari sifat meminta-minta.


Sepulang dari perjalanan, aku bercerita pada mamah.
tentang seorang bapak tua, tubuhnya renta, punggungnya membungkuk,
berjalan pelan di tepi jalan yang panasnya amat sangat menggigit.
menjajakan tisu di tengah riuh kendaraan yang melintas.

Saat kusapa beliau, ia tersenyum,
berterima kasih sebanyak-banyaknya,
seolah apa yang kutitipkan padanya adalah karunia besar, padahal rasanya belum seberapa.

Aku sedih sekali. Ada yang mengganjal di dada.
Kuceritakan semuanya pada mamah,
yang menyimak sambil terus menyetrika pakaian.

Kuperlihatkan foto bapak itu.
Aku mengaduh lirih, "Mamah... kasian pisan..."
Mamah melihat foto tersebut, lalu dengan tenang bertanya,
"Anggi tambahin uang buat beli bumbu ngga?"

Mungkin beginilah hidup berjalan:
Di tengah kisah-kisah sedih yang kita temui,
di sela percakapan harian yang sederhana,
terselip pelajaran-pelajaran besar.
kadang kita terlalu sibuk merasa iba,
hingga lupa bahwa kita pun bisa memberi lebih.
Bukan sekadar merasa kasihan,
tapi mengulurkan tangan lebih jauh.

mungkin bukan besar kecil yang menjadi soal,
tapi kepekaan hati yang kadang kita abaikan.
bahwa dalam tangan kita selalu ada ruang,
untuk sedikit berbuat lebih. 

hari itu, perjalanan pulang mengendap menjadi pelajaran,
tentang cukup, tentang syukur, tentang keberanian untuk berbuat lebih.

karena hidup memang seringkali berjalan dalam detail kecil,
yang jika kita mau sejenak memperhatikan,
akan mengajarkan lebih banyak, 
daripada seribu buku yang kita baca. 

Bandung, 10 Juni 2025
Anggi Restian Zahra.

4 komentar:

  1. Epic story👏🏻 jadi bapaknya dikasih uang bumbu kagaakk... Kalo belum mau titip haha

    BalasHapus
  2. nyari bapaknya susah, nomaden heuheu

    BalasHapus
  3. "Hidup memang seringkali berjalan dalam detail kecil, yang jika kita mau sejenak memperhatikan, akan mengajarkan lebih banyak daripada seribu buku yang kita baca."
    MasyaAllah Teh penutupnya keren💕

    BalasHapus
  4. MasyaAllah, Hadza min Fadhli Rabbi❤️

    BalasHapus

17 Juni 2022/2023 - 17 Juni 2025.

  Anggi.. boleh nulis di blog hari ini kalau udah beres targetan nulis skripsinya yaa :) sementara gambarnya aja dulu sksk