Kamis, 12 Juni 2025

Manusia Kritis (katanya) yang Banyak Takutnya.

Di tengah zaman yang penuh kabut,
di mana kebenaran dan kebatilan saling meniru rupa, aku takut hatiku menjadi tumpul. 
tak mampu membedakan cahaya dari bara,
tak lagi bisa merasakan manisnya iman, karena terbiasa dengan racun yang dibungkus keindahan.

Aku takut,
takut menjadi manusia yang mengikuti arus hanya karena semua orang melakukannya.
Takut membela sesuatu yang tidak Engkau ridai,
hanya karena ia terlihat indah dan dilakukan turun temurun. 

Aku tak ingin menjadi budak adat yang buta,
Aku tak mau menjadi generasi yang mewarisi Islam sekadar sebagai nama. 
Engkau tahu betapa lemahnya aku,
betapa mudahnya aku silau pada yang ramai,
betapa seringnya aku diam ketika kebenaran dicampuradukkan dengan kebohongan.

Maka jangan biarkan aku hidup dalam fatamorgana keyakinan,
yang hanya indah di lisan, tapi kosong di batin.
Jangan biarkan aku terjerumus pada agama yang dibentuk oleh manusia, bukan oleh wahyu-Mu.

Teguhkan hatiku di atas kebenaran yang berasal dari-Mu.
Bukan karena pemikiran mayoritas,
bukan karena budaya nenek moyang,
bukan karena kebiasaan lingkungan,
tapi karena akidah yang bersih dari syirik,
tauhid yang jernih, dan Islam yang murni seperti yang diajarkan oleh Rasul-Mu

Ya Allah...
di dunia yang makin bising oleh banyak suara,
aku ingin tetap bisa mendengar suara-Mu dari ayat-ayat yang Kau turunkan.
Aku ingin jiwaku tetap lapang menerima kebenaran,
walau dunia mengolok, walau sepi yang menempuh jalan itu.

Aku melihat begitu banyak hal yang dikira suci,
tapi tak bersumber dari cahaya wahyu-Mu.
Aku menyaksikan yang dianggap ibadah,
tapi tak pernah Kau perintahkan.
Dan aku takut…

Aku takut hatiku tertipu oleh kemasan yang tampak religius, padahal tak Kau ridai.
Aku takut mengikuti sesuatu hanya karena turun-temurun, hanya karena ramai, hanya karena dianggap sakral oleh manusia,
padahal menjauhkan aku dari-Mu.

Aku tidak ingin menjadi manusia yang mengira sedang mendekat, padahal sedang menjauh.
Yang merasa sedang berjalan di jalan-Mu, padahal menjauh secara perlahan. 

Ya Allah...
lindungi aku dari keyakinan yang menyesatkan.
Dari ajaran yang tidak Engkau tetapkan.
Dari amal yang tak berpangkal pada ilmu.
Dari keyakinan yang manis di permukaan,
tapi merusak hati perlahan.

Aku ingin mencintai-Mu dan agama-Mu
dengan pemahaman yang Engkau ridhai.
Bukan hanya karena ikut-ikutan,
bukan karena tekanan lingkungan,
bukan karena takut disebut ‘berbeda’.
Tapi karena aku yakin:
kebenaran tidak perlu ramai untuk disebut benar.

Ya Allah...
seandainya aku pernah mengira benar sesuatu yang tak benar,
ampuni aku…
Seandainya aku pernah merasa yakin pada sesuatu yang tak Engkau syariatkan,
ampuni aku…
Karena aku ini lemah,
tak selalu mampu membedakan cahaya dari kilau semu.

Tanpa hidayah-Mu,
apa yang tampak baik bisa menyesatkan.
Apa yang terdengar religius, bisa menipu.
Apa yang dilakukan banyak orang, belum tentu jalan-Mu.

Maka tuntun aku, Ya Allah…
kepada kebenaran yang Engkau cintai,
Lembutkan hatiku untuk menerima kebenaran, 
Kuatkan tekadku untuk meninggalkan kebatilan meski manis.
Karena aku tahu...
jalan ke surga tidak selalu ramai,
dan kebenaran tak selalu disukai.

Ya Allah,
jangan biarkan aku membela sesuatu hanya karena aku terbiasa melakukannya.
Jangan biarkan aku keras kepala mempertahankan hal yang tak Kau tetapkan,
hanya karena aku mencintainya.

Ajari aku untuk jujur pada hatiku,
untuk menerima nasihat dari orang-orang yang Engkau beri cahaya ilmu,
dan untuk tidak mengandalkan logika dan perasaan semata dalam memahami agama-Mu.

Jadikan aku orang yang takut jika Engkau murka, bukan hanya takut jika manusia tak setuju.
Dan jika suatu hari aku tergelincir...
maka tarik aku kembali dengan cinta-Mu.
Jangan biarkan aku tenggelam dalam keyakinan yang tak Kau berkahi.
Peluk aku dengan ampunan-Mu,
dan tuntun aku kembali pada kebenaran yang Kau ridai.

Ya Allah...
jika Engkau tidak membimbingku,
maka siapa lagi?
Jika Engkau tidak melindungiku dari kesesatan,
maka pada siapa lagi aku berharap?

Hanya Engkau yang memiliki kuasa atas hatiku.
Dan hanya Engkau yang mampu meneguhkannya di atas kebenaran.

 رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi.”

 اللَّهُمَّ اهْدِنِي وَسَدِّدْنِي
“Ya Allah, berilah aku petunjuk dan luruskanlah aku.”

 اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالسَّدَادَ
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk dan keteguhan.”

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
“Ya Tuhan kami, berilah kami rahmat dari sisi-Mu dan berilah petunjuk kepada kami dalam urusan kami dengan petunjuk yang lurus.” 

 اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتَّقْوَى وَالصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, dan jalan yang lurus.

اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
“Ya Allah, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”

 اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ
“Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang terbaik darinya.”

 اللَّهُمَّ لَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
“Ya Allah, jangan biarkan aku bergantung pada diriku sendiri meski sekejap mata.”

1 komentar:

aku tidak menulis blog hari ini, but let me share a heartwarming du’a & reminder i came across today... semoga ada hikmah yang bisa diam...