Kamis, 31 Juli 2025

Jika Diam adalah Bahasa..

jika diam adalah bahasa,
maka barangkali kita sedang berkata pada dunia, 
bahwa hati kita hampa,
bahwa luka bukan urusan kita,
bahwa nyawa hanya angka-angka.

jika diam adalah bahasa,
maka apakah kita sedang menuliskan dusta?
mengenakan selimut netral bernama pura-pura,
seolah langit tak mencatat suara,
seolah tangis dan doa tak menggetarkan Arsy-Nya.

jika diam adalah bahasa,
maka kita telah salah mengeja,
sebab diam bukan lagi jeda,
tapi keengganan untuk bersuara,
saat kebenaran menanti pembela.

sedang Rasul pernah bersabda,
"Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. jika tidak mampu, maka dengan lisannya. jika tidak mampu, maka dengan hatinya. dan itulah selemah-lemah iman."

maka jika diam adalah bahasa,
jangan biarkan ia menjelma dosa,
sebab di balik diam kita,
ada pejuang yang senantiasa berguguran menjadi para syuhada. 

dan jika diam adalah bahasa,
semoga itu bukan bahasa kita. 
biarlah kita memilih berkata, 
dengan doa, dengan suara, dengan pena. 
dengan sedekah yang tak henti mengalir
untuk saudara kita.

sebab jika kita tetap diam saja,
bukan mereka yang akan binasa. 
tapi kita,
kita lah yang akan binasa.

Naudzubillahimindzalik.

Anggi Restian Zahra
31 Juli 2025. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tidak apa-apa, bahkan jika memang sudah waktunya, wafat karena sakit perut itu syahid dan akan diselamatkan dari siksa kubur kata Rasulullah...