Kamis, 19 Juni 2025

Yang Luput dari Pertimbangan

Sebulan yang lalu, aku menerima amanah menjadi MC untuk sebuah acara besar di sebuah yayasan untuk hari Sabtu. Kulihat tanggalnya kosong, tak ada agenda yang harus berbenturan. Kupikir aman, tidak perlu risau. Aku mengiyakan. In syaa Allah.. 

Sore tadi, pesan masuk dari atasan.
isi pesannya undangan, tapi lebih tepatnya sih, permintaan tolong agar besok setelah ashar bisa hadir untuk tasmi’ di salah satu masjid di kota Bandung. Mendadak.
Kutanya, tasmi' apa yang dimaksud.
Ternyata tasmi' satu halaman saja. Kupikir masih bisa diatur. Kujawab, in syaa Allah.

Namun malam tadi, masuk kembali sebuah pesan.
“Besok setelah Ashar kita gladi untuk acara Sabtu, ya.”
Allahumma.. 

Yang luput dariku adalah..
kejelasan dalam bertanya.
Lupa bahwa dalam rangkaian untuk mengisi acara biasanya memang ada gladi. 

Merenung dan belajar,
bahwa dalam hidup ini, dalam setiap keputusan penting, terkadang hal-hal yang kita anggap kecil sering kali menyimpan dampak besar. Pertanyaan-pertanyaan sederhana, yang kita anggap sepele untuk ditanyakan, justru bisa menyelamatkan kita dari kerumitan di akhir.

Kadang, kita terlalu percaya bahwa “akan lancar” tanpa menyelami kemungkinan. Padahal, yang tampak ringan di awal, bisa menjadi beban ketika tak ditelusuri dengan cermat. Dan dalam segala proses memilih jalan, 
mungkin kita perlu belajar bertanya lebih teliti,
meski pada hal-hal yang terlihat remeh.

Hikmahnya?
Bahwa amanah tidak hanya tentang kesiapan hati, tapi juga kecermatan dalam menimbang waktu. Bahwa dalam semangat untuk hadir di banyak ruang, kadang membuat kita lupa membahas hal-hal kecil yang bisa jadi sangat krusial.

Aku belajar bahwa setiap ‘iya’ yang keluar dari mulut, harus disertai ‘tanya’ yang cukup, dan perhitungan yang matang.

Sebab dalam beramanah, yang luput bukan selalu hal besar. Kadang justru ketidaksiapan menghadapi hal-hal kecil yang terlewat.

Jadi solusinya gimana? Komunikasikan. 
Jadi.. besok gimana? ya.. komunikasikan, 


mungkin...

1 komentar:

tidak apa-apa, bahkan jika memang sudah waktunya, wafat karena sakit perut itu syahid dan akan diselamatkan dari siksa kubur kata Rasulullah...