Rehat seperti apa yang dicari manusia? Ada yang mencari tenang di antara lelahnya dunia, ada yang berlari mengejar kesenangan sementara, ada pula yang diam di sudut sunyi, menunggu sesuatu yang tak pasti. Tapi Rasulullah, manusia paling mulia, menemukan rehatnya di tempat yang mungkin jarang kita cari, sholat.
mari merenung mengingat kisah rehatnya Rasulullah melalui sabdanya yang melegenda,
"๐บ๐ข๐ข ๐๐ช๐ญ๐ข๐ญ, ๐ข๐ณ๐ช๐ฉ๐ฏ๐ข ๐ฃ๐ช๐ด๐ฉ ๐ด๐ฉ๐ข๐ญ๐ข๐ข๐ฉ.. ๐ธ๐ข๐ฉ๐ข๐ช ๐๐ช๐ญ๐ข๐ญ, ๐ช๐ด๐ต๐ช๐ณ๐ข๐ฉ๐ข๐ต๐ฌ๐ข๐ฏ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ด๐ฉ๐ฐ๐ญ๐ข๐ต.. ", begitu katanya.
terlebih dari itu, Rasulullah bilang “๐ฅ๐ข๐ฏ ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ซ๐ข๐ฅ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฒ๐ถ๐ณ๐ณ๐ข๐ต๐ถ๐ญ ‘๐ข๐ช๐ฏ (๐ด๐ฆ๐ด๐ถ๐ข๐ต๐ถ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ฆ๐ซ๐ถ๐ฌ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฉ๐ข๐ต๐ช) ๐ฃ๐ข๐จ๐ช๐ฌ๐ถ ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข (๐ธ๐ข๐ฌ๐ต๐ถ ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ญ๐ข๐ฌ๐ด๐ข๐ฏ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ) ๐ด๐ฉ๐ฐ๐ญ๐ข๐ต”
bisakah kita meneladani Rasulullah yang menjadikan sholat sebagai sarana rehat terbaik?
Bagi beliau, sholat bukan sekadar kewajiban, bukan sekadar rutinitas yang harus ditunaikan, tapi sebuah perhentian dari dunia, sebuah tempat berlabuh bagi jiwa yang lelah. Saat dunia menekan, saat beban terasa berat, beliau menemukan kedamaian dalam sujudnya.
Lalu bagaimana denganku?
Aku sering mencari rehat di tempat-tempat yang fana. Menyelami layar, berharap kelelahan hilang dengan menatap dunia orang lain. Menutup mata, berpikir bahwa diam adalah istirahat, padahal batin tetap gelisah. Berjalan tanpa arah, mengira rehat adalah ketika tubuh tidak bergerak, padahal pikiranku terus berlari.
Tapi pernahkah aku berhenti, benar-benar berhenti, dan merasakan sholat sebagai rehat?
Mungkin itulah sebabnya mengapa kelelahan terasa tak berujung. Sebab aku mencari ketenangan di tempat yang salah. Rasulullah telah menunjukkan jalannya, bahwa ada keindahan dalam keheningan sujud, ada kesejukan dalam doa yang lirih, ada pelukan dari langit dalam setiap tahiyyat yang diucapkan.
Rehat sejati bukan sekadar diam, bukan sekadar jeda dari hiruk-pikuk dunia. Rehat sejati adalah ketika hati bersandar pada sesuatu yang tak akan goyah, ketika tubuh tunduk kepada sesuatu yang tak akan mengecewakan.
Mungkin, sudah saatnya berhenti mencari rehat di dunia yang tak bisa memberi ketenangan hakiki. Mungkin, sudah waktunya menjadikan sholat sebagai perhentian, bukan sekadar kewajiban. Karena mungkin, inilah rehat yang selama ini kucari. rehat yang menyejukkan hati, bukan sekadar melepas lelah jasmani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar