Rabu, 19 Maret 2025

Rehatnya Manusia Hebat

Rehat seperti apa yang dicari manusia? Ada yang mencari tenang di antara lelahnya dunia, ada yang berlari mengejar kesenangan sementara, ada pula yang diam di sudut sunyi, menunggu sesuatu yang tak pasti. Tapi Rasulullah, manusia paling mulia, menemukan rehatnya di tempat yang mungkin jarang kita cari, sholat.

mari merenung mengingat kisah rehatnya Rasulullah melalui sabdanya yang melegenda,

"๐˜บ๐˜ข๐˜ข ๐˜‰๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ, ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช๐˜ฉ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ฉ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ข๐˜ฉ.. ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ช ๐˜‰๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ, ๐˜ช๐˜ด๐˜ต๐˜ช๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ข๐˜ต.. ", begitu katanya.

terlebih dari itu, Rasulullah bilang “๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ˆ๐˜ญ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฒ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ณ๐˜ข๐˜ต๐˜ถ๐˜ญ ‘๐˜ข๐˜ช๐˜ฏ (๐˜ด๐˜ฆ๐˜ด๐˜ถ๐˜ข๐˜ต๐˜ถ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ฆ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต๐˜ช) ๐˜ฃ๐˜ข๐˜จ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข (๐˜ธ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ต๐˜ถ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ) ๐˜ด๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ข๐˜ต”

bisakah kita meneladani Rasulullah yang menjadikan sholat sebagai sarana rehat terbaik? 

Bagi beliau, sholat bukan sekadar kewajiban, bukan sekadar rutinitas yang harus ditunaikan, tapi sebuah perhentian dari dunia, sebuah tempat berlabuh bagi jiwa yang lelah. Saat dunia menekan, saat beban terasa berat, beliau menemukan kedamaian dalam sujudnya.

Lalu bagaimana denganku?

Aku sering mencari rehat di tempat-tempat yang fana. Menyelami layar, berharap kelelahan hilang dengan menatap dunia orang lain. Menutup mata, berpikir bahwa diam adalah istirahat, padahal batin tetap gelisah. Berjalan tanpa arah, mengira rehat adalah ketika tubuh tidak bergerak, padahal pikiranku terus berlari.

Tapi pernahkah aku berhenti, benar-benar berhenti, dan merasakan sholat sebagai rehat?

Mungkin itulah sebabnya mengapa kelelahan terasa tak berujung. Sebab aku mencari ketenangan di tempat yang salah. Rasulullah telah menunjukkan jalannya, bahwa ada keindahan dalam keheningan sujud, ada kesejukan dalam doa yang lirih, ada pelukan dari langit dalam setiap tahiyyat yang diucapkan.

Rehat sejati bukan sekadar diam, bukan sekadar jeda dari hiruk-pikuk dunia. Rehat sejati adalah ketika hati bersandar pada sesuatu yang tak akan goyah, ketika tubuh tunduk kepada sesuatu yang tak akan mengecewakan.

Mungkin, sudah saatnya berhenti mencari rehat di dunia yang tak bisa memberi ketenangan hakiki. Mungkin, sudah waktunya menjadikan sholat sebagai perhentian, bukan sekadar kewajiban. Karena mungkin, inilah rehat yang selama ini kucari. rehat yang menyejukkan hati, bukan sekadar melepas lelah jasmani.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tidak apa-apa, bahkan jika memang sudah waktunya, wafat karena sakit perut itu syahid dan akan diselamatkan dari siksa kubur kata Rasulullah...