Adalah wajah teduh nan membahagiakan, dengan senyum yang menghias kalbunya, hingga terpancar mulia pada wajahnya. Senyum penuh kelembutan, nampak wujud cahaya sunnah yang ia tebar untuk sekitar. Senyum damai nan tentram, menghangatkan hati yang sebelumnya temaram.
Senyum itu, nampak seperti jembatan diantara tanda cinta yang Allah beri pada makhlukNya.
Sejenak hati bertanya, bunga apakah yang sedang bermekaran dalam hatinya? Perasaan apa yang sedang mengguncang jiwanya? Sulit sekali menerka nanar matanya. Senyuman itu.. mengiringi peristiwa panjang alur hidupnya. Seperti mata air yang tiada habisnya.
Entahlah, ia menjelma menjadi sebuah ekspresi tuk mengungkap isi hati, atau sebuah ungkapan tuk sampaikan pesan pada sekitar.
Entahlah, ia menjelma sebagai wakil dari tanda kebahagiaan, atau justru sebagai tanda keteguhan diri akan gigihnya perjuangan.
Namun ia teriring saat rasa bahagia, sebagai tanda waspada.. agar hati tak terlena, dengan hal sementara. juga tak terluka, saat semuanya sirna. sebab teringat, bahwa kebahagiaan hanyalah pemberian Allah semata.
ia teriring saat duka menyapa. tuk ringankan sedikitnya lara, ketika ekspektasi dan rencana yang telah dijaga, ternyata tak sesuai realita. Sebab teringat, bahwa Allah lah sebaik-baik perencana.
ia juga teriring.. membersamai jalan panjang perjuangan, tuk memberi rasa manis akan semua pengorbanan, mengindahkan doa-doa yang dilantunkan, dan mengharumkan ikhtiar-ikhtiar yang dijalankan.
Teringat salah satu dari sekian banyak pesan kebaikan tuk senantiasa berupaya mengukir senyuman,
“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meski hanya dengan bertemu saudaramu dengan wajah tersenyum nan berseri.”
Tersenyumlah..
Sebab Sepertinya,
Melihatmu Tersenyum Saja Sudah Mencerahkan Hariku :)
- Faritsul Mulatsam -
MasyaAllah,, Good Job kak
BalasHapus😊😊😊😊😊😊😊😊😊 nih senyuman ku nggi wkwkwk
BalasHapuskayanya ini teh rahma >.<
HapusAnggi dong kalo ketemu senyum jangan jutek haha
BalasHapuswahhh aku slaloe trsenyum, ☝️kalo kenal
Hapus